Rabu, 02 November 2016

contoh laporan ppl di lembaga keuangan syariah

LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
DI BMT AMANAH KUDUS








Disusun Oleh:
Nur Shoeb                                           (212191)



PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH
JURUSAN SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
 2015
PENGESAHAN

Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Program Studi Ekonomi Syari’ah Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam STAIN Kudus Tahun Akademik 2015/2016, atas nama:
1.      Dzulfikar Saddam Rizqi                     (212069)
2.      Zaenal Arifin                           (212070)
3.      Rohmat Jaelani                                    (212087)
4.      Lutfi Mubarok                                    (212127)
5.      Nur Shoeb                               (212191)
6.      Hanavi Ari Irfa’i                                 (212192)
Pada BMT Amanah Kudus yang dilaksanakan pada tanggal 17 Juni s/d 28 Juli 2015 telah memenuhi persyaratan sebagaimana dijelaskan dalam buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Prodi Ekonomi Syari’ah Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam STAIN Kudus dan diterima serta disahkan sebagai salah satu syarat kelulusan matakuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).


Kudus, Juli 2015
Pembimbing Lapangan                                   Dosen Pembimbing                                                    



(Syaiful Anwar, SE)                                      Tina Martini, SE, M.Si.
NIP.


Mengetahui
Ketua Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam


Shobirin, M. Ag
NIP. 19720309 200003 1 003

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia yang diberikan-Nya, sehingga dengan segala ridlo dan hidayah-Nya kami dapat melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan baik dan dalam keadaan sehat yang merupakan tugas kami sebagai mahasiswa STAIN Kudus.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju pada zaman yang terang benderang sehingga kita dapat menjadi orang yang berilmu dan bermanfaat.
Kegiatan praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan upaya untuk mendidik mahasiswa Jurusan Syari’ah Program Studi Ekonomi Syariah agar dapat menerapkan kemampuan akademisnya yang diperoleh dari masa perkuliahan.
Pada pelaksanaan praktik pengalaman lapangan ini kami mendapat banyak materi dan pengalaman dalam mempraktekkan ilmu akademis kami. Oleh karena itu, pada awal ini kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami dalam menjalani proses PPL pada saat ini, dan ucapan terima kasih kami berikan kepada :
1.        Bapak Dr. H. Fathul Mufid M.SI, Selaku Ketua STAIN Kudus, yang memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini.
2.        Bapak Shobirin, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam STAIN Kudus beserta staf-stafnya yang telah memberi arahan dalam penulisan laporan PPL ini.
3.        Ibu Tina Martini, SE, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengesahan dalam penyusunan laporan PPL ini.
4.        Bapak Imam Syahid Selaku ketua pengurus kopontren Amanah, Pesantren Hidaytullah Kudus.
5.        Bapak Syaiful Anwar, SE selaku manager BMT Amanah sekaligus pendamping lapangan.
6.        Para Bapak pengurus, serta karyawan BMT Amanah Kudus yang telah memberikan layanan tentang berbagai hal yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini.
7.        Para Bapak/Ibu Dosen sertan karyawan dan karyawati STAIN Kudus yang telah memberikan banyak informasi tentang PPL.
8.        Kepada Yayasan Al-Aqsho Pesantren Hidayatullah Kudus yang telah memberikan izin dan melengkapi saran dan prasarana kami dalam menyelesaikan PPL.
9.        Teman-teman satu kelompok dalam Praktik Pengalaman Lapangan di BMT Amanah Kudus, yang telah memberikan semangat dan motivasi sehingga kita dapat menyukseskan PPL beserta laporannya ini.
10.    Ayah dan Bunda kami beserta seluruh keluargaku yang tak bosan-bosannya memberikan dukungan baik moril maupun materiil.
11.    Kepada Seluruh pihak yang secara langusung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan baik fisik ataupun psikis, sejak mulai dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan hingga penyusunan laporan ini.
Atas segala masukan dan bantuan beliau-beliau diatas, penullis mengucapkan banyak terima kasih dan penulis tidak bisa membalasnya kecuali hanya bisa berdo’a semoga mereka mendapatkan balasan yang sebesar-besarnya.
Akhirnya penulis menyadari bahwa laporan PPL ini masih jauh mencapai kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi kemajuan dan kesempurnaannya pada masa mendatang. Semoga laporan PPL ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

Kudus, Juli 2015
Penyusun






DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ........ i
PENGESAHAN..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................... ....... v
BAB I:       PENDAHULUAN
1. Latar Belakang................................................................................. ....... 1
2. Ruang Lingkup........................................................................................ 2
3. Tujuan dan Manfaat................................................................................. 3

BAB II:     GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
1. Gambaran Umum Perusahaan.................................................................. 4
2. Struktur Organisasi.................................................................................. 6
3. Job Description........................................................................................ 8
4. Produk/ jasa yang Dihasilkan................................................................. 10
5. Kegiatan operasional perusahaan........................................................... 13

BAB III :   HASIL PENGAMATAN
1. Hasil Pengamatan pada Aspek Operasional..................................... ..... 15
2. Hasil Pengamatan pada Aspek Pemasaran............................................. 21
3. Hasil Pengamatan pada Aspek Sumber Daya Manusia ........................ 22
4. Hasil Pengamatan pada Aspek Teknologi Informasi ............................ 26

BAB IV:    ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Tentang Manajemen Operasional ............................................ 28
2. Analisis Tentang Manajemen Pemasaran .............................................. 28
3. Analisis Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia............................ 29
4. Analisis Tentang Teknologi Informasi................................................... 29

BAB V:     PENUTUP
1. Kesimpulan ........................................................................................... 31
2. Saran ..................................................................................................... 32
3. Penutup ................................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN























BAB I

1.1.LATAR BELAKANG
Berkembangnya bank-bank syariah di negara-negara Islam berpengaruh ke Indonesia. Bank Syariah pertama yang berdiri di Indonesia yaitu PT bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tanggal 1 November 1991 dan resmi beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992.
Perkembangan lembaga keuangan Syariah di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang pesat, hal tersebut bisa kita lihat dengan banyaknya lembaga-lembaga keuangan yang berdiri baik lembaga bank maupun non bank misalnya seperti asuransi syariah, koperasi Syariah maupun Baitul Mal Wat Tamwil (BMT),
Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) bila di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti rumah uang dan rumah pembiayaan, namun yang di maksud disini lembaga keuangan yang berorientasi social keagaaan yang kegiatan utamanya menampung serta menyalurkan harta ke masyarakat berupa zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS) berdasarkan ketentuan yang telah di tetapkan Al-Quran dan Sunah Rasul. BMT juga berperan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan meupun simpanan berjangka dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, BMT selaku lembaga keuangan Mikro Syari’ah yang sedang berkembang merupakan lembaga keuangan Mikro Syari’ah yang bersistem profit sharing.
Sehubungan dengan hal tersebut, PPL Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negri Kudus prodi Ekonomi Syariah Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam ditempatkan di lembaga keuangan syariah  yaitu BMT dengan tujuan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman langsung tentang lembaga keuangan syariah khususnya di BMT, dan di haparkan dapat menganalisis tenteng kendala meupun permasalahan yang ada dalam perbankan syariah sesuai dengan teori-teori yang telah di pelajari dalam bengku perkuliahan ini dalam 6 semester terakhir.
Karena itu, di sinii penulis hendak membahas tentang BMT Amanah Kudus, baik manajemen, kendala, permasalahan, solusi dari permasalahan, serta hal-hal lain yang menurut penulis penting untuk di bahas.

1.2.RUANG LINGKUP
Praktek Pengalaman Lapangan merupakan perpaduan berbagai komponen pengajaran yang di aplikasika kedalam Praktek Pengalaman Lapangan . Kegiatan Prakte Pengalaman Lepangan (PPL) dikategorikan sebagai kegiatan praktikum yang di laksanakan dilapangan oleh mahasiswa secara kelompok atau individual.
Karena itu, mahasiswa di harapkan dapat menggali berbagai kebenaran dan kekurangan baik dalam teori yang di pelajari maupun dalam prakteknya di BMT, sehingga kebenaran ditingkatkan agar senantiasa benar dan kekurangan diperbaiki agar menjadi kebenaran.
Berdasarkan uraian diatas, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di laksanakan di BMT Amanah Kudus yang bertempat di Jl. Gedang Sewu Rt.05/04 Bakalan Krapayak Kaliwungu  Kudus.
BMT Amanaha Kudus saat ini mempunyai 2 kantor, sedangkan peserta PPL dari STAIN Kudus yang di tempatkan di BMT Amanah berjumlah 6 peserta, agar lebih efektif dan efisien maka BMT Amanah membagi peserta PPL 4 di kantor pusat dan 2 di kantor cabang dengan system Rolling. Untuk itu kami akan membahas masalah-masalah yang ada dalam BMT Amanah Kudus.
Adapun ruang lingkup laporan PPL ini adalah BAB I Pendahuluan, meliputi latar belakang, ruamg lingkup, tujuan dan manfaat. BAB II Gambaran Lokasi PPL, meliputi Nama Instansi , Alamat, Sejarah struktur organisasi/filosofi Perusahaan, Ruang Lingkup  produk/jasa, prosedur atau mekanisme operasional. BAB III Hasil pengamatan, meliputi pengamatan tentang pemasaran, pengamatan tentang menajemen operasional, pengamatan tentang SDM, pengamatan tentang strategi. BAB IV Analisis dan pembahasan meliputi Analisis tentang manajemen pemasaran, Analisa tentang Manajemen Operasional/produk, Analisa Tentang SDM, Anlisa tentang Strategi. BAB V Penutup meliputi Simpulan, Saran, Penutup.

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT
1.3.1 Tujuan
            Dalam melakukan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) tedapat berbagai tujuan yaitu :
1.      Mendapakan pengalaman praktis tentang aplikasi dari konsep syariah yang di terapkan pada BMT Amanah Kudus.
2.      Untuk membandingkan antara teori dan praktik yang terjaadi di BMT Amanah Kudus.
3.      Mahasiswa di harapkan mendapatkan pengalaman tenang manajemen dalam pengelolaan lembaga kuangan syariah.
1.3.2 Manfaat
            Setiap kegiatan, selain memiliki tujuan juga memiliki manfaat, sedangkan manfaat dari Praktik Pengalaman Lapagan (PPL) di BMT Amanah :
1.      MAHASISWA
a)      Dapat mengetahui produk-produk BMT Amanah Kudus yang sesuai dengan Syariat Islam.
b)      Unttuk memberikan kesempatan terhadap mahassiswa untuk mengembangkan diri dalam professional kerja.
c)      Agar mahasiswa memberikan kontribusi-kontribusi pemikirannya dalam membantu BMT Amanah Kudus untuk mengembangkan diri.
d)     Memberikan  kesempatan mahasiswa untuk menkaji sutu hal yang baru yang dapat mahasiswa jadikan ide utuk membuat skripsinya.
2.      STAIN KUDUS
a)      Dapat meningkatkan kualitas atau kemampuan mahasiswa STAIN Kudus.
b)      Dapat memperluas dan meningkatkan jaringan serta kerja sama dengan pihak lembaga keuangan Syariah Khususnya dengan BMT Amanah Kudus
3.      BMT Amanah Kudus
a)      Dapat menerima ide dan pemikiran dari mahasiswa PPL untuk perkembangan dan kemajuan BMT Amanah Kudus.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PPL
DI BMT AMANAH KUDUS

A.    NAMA INSTANSI, ALAMAT DAN SEJARAH BERDIRINYA BMT AMANAH KUDUS
Dalam pelaksanaan praktik lapangan (PPL), tempat yang di pakai adalah BMT Amanah Kudus, yang berlokasi di kabupaten Kudus, Kecamatan Kaliwungu, tepatnya berada di Jl. Gedang Sewu Rt 05/04 Bakalan Krapyak Kliwungu Kudus, dengan NO. telp/fax. 0291-425 0388, E-mail: info@bmtamanah.co.id Websait : www. bmtamanah. co.id.
BMT Amanah Kudus ini merupakan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Pondok Pesantren Amanah merupakan lembaga keuangan yang berbadan hokum sebgai satu bidang ekonomi yang bernaung di bawah yayasan Al-Aqsho Pesantren Hidayatullah.
BMT Amanh ini memunyai 1 kantor cabang di komplek pertokoan Sempalan No. 06 Jati Kulon Kudus. Sedangkan untuk  kantor yang menjadi tempat praktik Pengalaman Lapangan (PPL) kami yang beranggotakan 6 orang saat ini dibagi 4 di kantor Pusat dan 2 di kantor cabang dengan system setiap minggu sekali di rolling. Kantor cabang ini merupakan wujud dari upaya BMT Amanah untuk memerluas dan mengembangkan lembaga keuangan syariah yang ada di Indonesia.
Sejarah berdirinya BMT Amanah berawal rekomendasi dari beberapa donatur rutin yayasan Al-Aqsho Pesantrn Hidayatullah Kudus untuk mendirikan BMT, setelah itu adal musyawarah dari beberapa pengurus yayasan Al-Aqsho Pesantren Hidayaullah untuk mendirikan BMT maka di sepakati pada bulan desember 2009  Bapak Saiful Anwar di kirim ke BMT Al-Amin Kudus untuk belajar atau magang selama 1 bulan. Selanjutnya pada awal 2010 mulai persiapan untuk membuka kantor seperti cetak brosur, persiapan tempa dan operasional lain yang diperlukan, dan pada tanggal 13 mei 2010  BMT Amanah resmi di buka.
Pada awal berdirinya BMT Amanah adalah BMT Aqshol Madinah dengan rencana badan hokum KJKS, namun ketika mau mengurus perizinan kedinas PERINKOP dan UMKM kota Kudus, pihak tersebut merekomendasikan tidak usah membuat izin baru tetapi menghidupkan koperasi yang ada di bawah naungan Yayasan Al-Aqshol Pesantren Hidayatullah yaitu Kompotren Amanah, dan sejak iulah nama BMT Aqshol Madinah resmi berganti nama menjadi BMT Amanah.
  Latar belakang berdirinya BMT Amanah yaitu sebagai berikut :
a.       Kondisi dhuafa yang sering di manfaatkan oleh tengkulak dan pemodal dengan tidak wajar.
b.      Sulitnya akses permodalan ke lembaga keuangan.
c.       Masih sulit dakwah menyentuh kalangan mikro/masyarakat kecil.
d.      Upaya nyata dalam mewujudkan program ekonomi Yayasan Al-Asqsho Pesantren Hidayatullah Kudus
Legalitas kopontren Amanah adalah sebagai berikut :
a.       Notaris                          :
b.      Tanggal                                     :
c.       Nomor                          :
d.      Badan Hukum              :
e.       No. Badan Hukum                   :
f.       Akta Perubahan                        :
g.      SIUP                             :
h.      TDP                              :
i.        NPWP                          :
j.        Ket Domisili                 :

Dalam menjalankan usahanya, BMT Amanah telah menetapkan hasil positif berupa tanggapan masyarakat, minat masyarakat dan dukungan tentang keberaaan BMT Amanah, di tahun ke 4 BMT Amanah membuka 1 kantor cabang yang berada di komplek pertokoan sempalan  No. 06 Jati Kulon kudus, yang resmi beroprasi pada tanggal 2 januari 2014 dengan jumlah karyawan pada mulanya 2 karyawan.
BMT Amanah merupakan suatu lembaga keuangan syariah yang bergerak simpan pinjam yang berbasis syariah dan dengan prinsip bagi hasil, yang sesuai dengan hokum islam, baik dalam kegiatan simpanan harian, simpanan untuk persiapan anak untuk sekolah, simpanan berjangka (deposito) dan dalam kegiatan pembiayaan atau pembereian kredit. Dalam pelaksanaan usahanya BMT Amanah berpedoman pada visi, misi, tujuan dan kebijakan mutu manajemen, core values, service BMT, dan layanan BMT.
A.    VISI
Mewujudkan kesejahteraan umat islam khususnya anggota dengan penguatan pelaksanaan prinsip-prinsip ekonomi berdasar syariah.
B.     MISI
Mengelola BMT dengan :
1.      Penguatan modal
2.      Penguatan lembaga (standar SDM, Operasi, Software & Aplikasi Syariah)
3.      Penguatan pendampingan (Manajemen, Ruhiah, dan kemiraan)
4.      Penguatan produk,
5.      Penguatan service (HOME BANKING, SALUT (Sederhana, Aman, Lancar, Utuh dan transparan)),
6.      ATM (Adil, Transparan, Menentramkan).
C.    TUJUAN
1.      Meningkatkan pendapatan anggota dan masyarakat umumnya,
2.      Mengatasi ketimpangan ekonomi dan social,
3.      Mempunyai posisi tawar/daya saing anggota dan mitra binaan melalui kegiatan pendukung lainnya,
4.      Peningkatan produktivitas usaha yang maksimal,
5.      Pendapatan yang mampu mendorong pertumbuhan perkembangan usaha.
D.    Manajemen BMT Amanah berkomitmen selalu berorientasi untuk : 
1.      Menjadikan BMT Amanah menjai partner pembiayaan yang uama bagi anggota.
2.      Menjamin kepuasan anggota.
3.      Menciptakan lingkungan kerja yang ramah, elegan, berwibawa, dan penuh keakraban.
4.      Menjalankan operasional pengelolaan BMT dengan pendekatan cost leader atau efisiensi.
5.      Menghasilkan keuntungan yang pantas dengan asas keadilan bagi semua stake holders.
6.      Melakukan peningkatan berkelanjutan untuk memperbaiki kinerja BMT dengan penerepan system Manajemen Mutu.
7.      Memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan Hidayatullah dan izzul islam wal muslimin.

E.     Core Values
CORE VALUES “AHLI SORGA” BMT AMANAH
A : ADD VALUES (Menambah Nilai)
Kami hadir unuk member manfaat terbaik dan menambah nilai kepada seluruh stake holder.
H : HIGH PERFORMANCE (Berkinerja Tinggi)
Kami bekerja dan melaani dengan strategi, proaktif, kreatif dan inovatif untuk menemukan cara terbaik dan menghasilkan karya terbaik.
L : LEARN, GROWAND FUN (selalu belajar, Mengembangkan diri & Menuntaskan Tugas Dan Bersemangat)
      I : INTEGRITY AND COMMITMENT (Amanah dan Berkomitmen)
            Kami selalu siap untuk berkomitmen dan berpartisipasi memberikan hasil yang terbaik.
      S : SYAR’IE (Menegakkan Syariah)
            Ikhtiar kami karena Allah dan kami mengharap ridho Allah
      O : OPTIMIST VISIONARY (Optimis Menata Masa Depan
            Kami selalu BERFIKIR BESAR, BERMIMPI BESAR DAN BERTINDAK BESAR untuk hadirnya pertolongan Allah dalam mewujudkan kebaika.
       R : RESPECT OTHERS (Mengormati dan Menghargai Orang Lain)
Untuk sebuah keberhasilan, kami selalu saling menghargai, terbuka dan membantu.
 G : GO EXTRA MILES (Melakukan sesuatu melebihi standart)
Kami berusaha menjadi AHLI SORGA dengan bersungguh-sungguh                        melakukan  sesuatu yang melebihi standard an rata-rata orang lain
A : ABUNDANCE AND GRATEFUL (Keberlimpahan dan Bersyukur)
Keberlimpahan adalah tujuan kami, selalu bersyukur dan berbagi adalah cara kami.

F.     Service Point BMT
1.      BMT menjadi pilihan utama pembiayaan anda
2.      BMT member sambutan yang hangat kepada setiap anggota
3.      BMT berfokus pada pelayanan terbaik
4.      BMT melayani dengan penuh kenyamanan
5.      BMT berkomitmen memberikan solusi
6.      BMT berusaha untuk selalu jujur dan transparan
7.      BMT berusaha untuk selalu berkomitmen dan bertanggung jawab
8.      BMT melayani dengan penuh sopan santun dan bersahabat
9.      BMT menjaga keamanan dan kerahasiaan data anda
10.  BMT bekerja dengan dukungan teknologi
11.  BMT berupaya membanguan kepercayaan dan kesejahteraan semua.

B.     STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi akan apat berjalan dengan baik, terarah dan terkoordinir, maka dalam organisasi perlu adanya struktur organisasi. Adapun struktur organisasi yang di miliki BMT Amanah adalah sebagai berikut :
Setruktur Pengurus
Pengawas Syariah :
Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Manajer BMT :
Jumlah pegawai :
Jumlah anggota :
Jumlah kantor :
Ruang lingkup, wewenang dan mekanisme
Job deskripsi
1.      Ketua
a.       Menjalankan tugas-tugas memimpin rapat-rapat anggota dan rapat pengurus, dan memberikan laporan pertanggungjawaban kepada anggota pada rapat anggota.
b.      Menjalankan tugas kepemimpinan diantara anggota pengurus.
c.       Membina pengelola.
d.      Menandatangani surat-surat berharga dan surat-surat lainnya dalam penyelenggaraan semua usaha bmt amanah.
e.       Menjalankan tugas sebagaimana diamanahkan sesuai dengan ketentuan AD/ART khususnya dalam hal pencapaian tujuan, visi, misi dan prinsip dasar usaha.
Dengan sekretaris, apabila kegiatan menyangkut bidang idiil bmt amanah, tata usaha umum, personalia seperti buku anggota, sk pegawai dan lain-lain.
Dengan bendahara, meliputi bidang keuangan seperti penanda tanganan laporan keuangan, investasi, perjanjian terkait keuangan dan lain-lain.
Dengan manajer, meliputi perjanjian kerja sama dengan pihak lain.
2.      Sekretaris
a.    Menyelenggarakan dan memelihara buku-buku organisasi (buku daftar anggota, membuat serta memelihara berita acara yang asli dan lengkap dari rapat-rapat anggota pengurus)
b.    Menyelenggarakan dan memelihara arsip-arsip keputusan rapat anggota, rapat pengurus dan surat menyurat
c.    Memelihara tata kerja, merencanakan peraturan-peraturan khusus serta ketentuan lainnya
d.   Menyusun laporan-laporan organisasi
e.    Bertanggung jawab atas pemberitahuan kepada anggota sebelum rapat anggota diadakan sesuai dengan AD/ART.
3.      Bendahara
a.       Merencanakan anggaran pendapatan dan belanja unit usaha
b.      Mencari dana dengan menghimpun simpanan dan sumber dana lain yang potensial
c.       Memelihara semua harta kekayaan lembaga
d.      Mengatur pengeluaran uang agar tidak melapaui anggaran
e.       Menyiapkn laporan keuangan secara periodic
f.       Membimbing dan mengawasi pekerjaan manajer dalam pengadministrasian uang
g.      Bersama dengan manajer, menandatangani rekening buku bank
h.      Memberikan catatan-catatan keuangan usaha
i.        Menverifikasi dan memberikan saran kepada ketua tentang  berbagai situasi dan mengatur efektifitas pengamanan kekayaan, rekening bank atas nama koperasi dan komite pembiayaan.
4.      Manajer
Bidang perencanaan
Menyusun rencana kerja beserta anggaran kemudian diajukan kepada pengurus.
Pelaksana usaha
a.          Memimpin dan mengkoordinir seluruh karyawan dan kegiatan usaha lembaga seperti penghimpunan simpanan, penyaluran pembiayaan, pemasaran, administrasi dan keuangan
b.         Melaksanakan rencana kerja, anggaran pendapatan dan pendapatan koperasi yang telah disahkan oleh rapat anggota
c.          Menjabarkan rencana kerja BMT amanah dalam rencana kerja harian
d.         Mengembangkan usaha BMT amanah dengan target pertumbuhan yang disepakati dengan pengurus BMT amanah.
e.          Merancang program kerja dan membuat rencana anggaran pendapatan dan belanja BMT  Amanah untuk anggaran tahun berikutnya.

Bidang Administrasi/Keuangan
a.       Mengesahkan atau menandatangani pengeluaran kas sesuai dengan otoritas kewenangan.
b.      Bersama dengan bendahara, menandatangani rekening buku bank.
c.       Mengambil langkah-langkah pengamanan keuangan dan kekayaan lembaga.
d.      Menata dan melaksanakan pembukaan-pembukaan BMT amanah menjadi lebih baik, tertip, transparan dan accountable.
Bidang Pengawasan dan Pelaporan
a.       Meminta informasi dan laporan dari karyawan untuk evaluasi dan menyusun laporan ertanggung jawaban.
b.      Melakukan pengecekan langsung terhadap ekerjaan karyawan.
c.       Bertanggung jawab dan memberikan laporan terhadap hasil usaha yang telah dijalankan kepada pengurus.
5.      Komite Pembiayaan
Yaitu lembaga yang berwenang unttu memberikan suatu pengajuan pembiayaan dari anggota maupun calon anggota. Ruang lingkup keputusannya mencakup penerimaan atau penolakan sebuah pengajuan. Termasuk pembahasan terhadap pembiayaan bermasalah dan mermuskan langkah penyelesaiaan.
1.    Susunan pengurus komite pembiayaan
Tingkat pusat
Ketua            : manajer BMT
Anggota          : kepala pembiayaan
Account officer
Adm pembiayaan
Tingkat cabang
Ketua                     : Kepala cabang
Anggota                : Account officer
Adm pembiayaan
2.    Jenjang kewengan
a.       Jenjang pembiayaan dibawah 1 juta, cabang berwenang memutuskan sendiri dengan melaporkan keputusan ke kantor pusat.
b.      Pembiayaan diatas 1 juta sampai 10 juta dibawah kewenangan kantor pusat dengan melaporkan keputusan kepada pengurus.
c.       Pembiayaan diatas 10 juta dibawah kewenangan kantor pusat berdasarkan koordinasi dengan pengurus.
6.      Prosedur kas dan kasir
1.         Prosedur persiapan kasir sebelum kas dibuka untuk umum
a.         Kasir menyiapkan computer, printer dan software program BMT dengan mensetting tanggal transaksi sesuai dengan hari dan tanggal berjalan.
b.        Membuka buku dengan cara mengatur cara posisi kas dan kasir dengan memasukkan saldo terakhir dari hari sebelumnya menjadi saldo awal hari berjalan.
c.         Kasir mengajukan uang tunai untuk transaksi kas kasir dan dapat meminta uang tunai tambahan uang kas atau manajer jika jumlahnya dirasakan kurang untuk keperluan transaksi berjalan.
d.        Persiapan peralatan kasir seperti stempel untuk mengesahkan transaksi yang diproses hari itu dan meletakkan stempel dan bantalannya serta stempel tanggal pada tempatnya untuk mengesahkan transaksi yang diproses hari itu.
2.         Prosedur setoran tunai yang diterima setelah operasi kas ditutup
a.         Dapatkan persetujuan terlebih dahulu dari manajer
b.        Manajer akan memaraf slip setoran sebagai persetujuan
c.         Hutang uang tunai yang diterima secara rinci
d.        Sampaikan pada anggota atau penyetor bahwa setoran ini baru akan dikreditkan ke rekening yang bersangkutan pada hari kerja berikutnya
e.         Stempel seluruh slip setoran dan tulis atau stempel dengan setoran untuk tanggal pada setiap lembar slip setoran
f.         Serahkan copy untuk anggota kepada penyetor ssebagai tanda terima
g.        Ikat uang yang diterma bersama-sama dengan slip setorannya dan disimpan didalam kotak uang terpisah dari uang lainnya
h.        Proses setoran ini pada hari kerja berikutnya sebagaimana semestinya.
3.         Prosedur selisih kas
a.         Kasir memberitahukan manajer tentang adanya selisih antara catatan dan uang tunai atau kas didalam kotaknya. (selisih disini adalah selisish yang materiil).
b.        Kasir bersama dengan kepala kas atau manajer memeriksa atau meneliti semua catatan-catatan kasir yang ada dan bukti-bukti transaksi yang terjadi hari itu dan menghitung uang atau kas kasir yang bersangkutan untuk kebenaran pencatatan dan penghitungannya.
c.         Apabila selisih tetap ditemukan, buatlah slip untuk membukukan selisih ini kedalam selisih perkiraan selisih atas nama kode kasir yang bersangkutan. Minta manajer untuk memaraf slip ini sebagai bukti pemeriksaan dan mengetahuinya.
d.        Buatkan berita acara perihal terjadinya selisih ini yang ditandatangani bersama oleh kasir yang bersangkutan dan kepala kas atau manajer\
e.         Selisih yang terjadi harus dibukukan pada hari itu juga kedalam rekening selisih kasir, selanjutnya kasir (yang bersangkutan) dan dibawah pengawasan manajer harus senantiyasa atau tetap mengupayakan untuk pencairan dan penyelesaian selisihnya.
f.         Untuk selisih kas yang jumlahnya tidak material (misalnya : selisih karena pembulatan), maka pembukuan langsung dibukukan kedalam perkiraan pendapatan atau biaya operasi lainnya, atau perkiraan yang sesuai dengan ketentuan akutansi syariah.
g.        Untuk tertib administrasi atas kerugian selisih kas yang tidak dapat diketemukan dan disebabkan kelalaian kasir, manajer bmt dapat membuat ketentuan khusus tersendiri yang mengatur sanksi-sanksi administrasi dan pinalti dalam kerugian tersebut.
4.         Prosedur penutupan harian kasir
a.       Akhir hari kasir diwajibkan untuk memeriksa ulang buku kas hariannya untuk menguji kebenaran hasil pencatatannya antara data atau catatan pada buku mutasi harian kas dengan dengan slip transaksinya, jika terjadi kesalahan transaksi pencatatan telah dibukukan dengan baik dan benar lakukan proses selanjutnya sebagaimana prosedur dibawah ini.
b.      Lakukan perhitungan arus kas dan hitung jumlah atau fisik uang kas yang ada didalam kotak uangnya yang disaksikan oleh staf pembukuan dan diketahui oleh manajer. Catat terlebih dahulu jumlah dan pecahannya kedalam daftar pemeriksaan kas pada kolom yang tersedia.
c.       Cocokan saldo kas akhir dalam box seharusnya (fisik) uang / kas yang ada didalam kotak uang atau box.
d.      Tulis selisih kas yang terjadi di form rincian pemeriksaan kas pada kolom kekurangan apabila pisik uang didalam kotak/box lebih kecil dari saldo kas seharusnya, dan pada kolom kelebihan jika sebaliknya, selanjutnya ikuti prosedur selisih kas ( prosedur no 3).
e.       Selanjutnya buat rangkuman jumlah mutasi-mutasi kas yang terjadi kedalam daftar rekapitulasi kas harian tersedia sebagai berikut :
1.      Catatan saldo awal kas hari kerja berikutnya
2.      Daftar rekapitulasi kas harian berisi data sesuai kelompok penerimaannya, yakni :
2.a. simpanan pokok
2.b. simpanan wajib
2.c. tabungan
2.d. simpanan berjengka
2.e. angsuran pembiayaan, dengan penjelasan
a.    angsuran pokok pembiayaan
b.   margin/bagi hasil pembiayaan
c.     tabungan pembiayaan
d.    penerimaan dari bank
e.    penerimaan lainnya
f.    jumlahkan seluruh penerimaan
g.   daftar rekapitulasi kas harian berisi data sesuai kelompok pengeluarannya, yakni :
a.    tabungan
b.     simpanan berjangka
c.    Pembiayaan
d.   Setoran kebank
e.    Pengeluaran lainnya
f.     Jumlahkan seluruh pengeluaran.
f.       harian kedalam form daftar rekapitulasi kas harian “baru” untuk membentuk saldo kas awal (untuk hari kerja berikutnya) pada kolom “saldo awal kas”, beri tanggal formulir ini dengan tanggal hari kerja berikutnya.
g.      Simpan data rekapitulasi kas harian yang “baru” ini kedalam kotak uang untuk dipakai pada hari berikutnya.
h.      Serahkan buku mutasi harian kas, rincian pemeriksaan kas, rekapitulasi kas harian, kepada manajer untuk diketahui dan disetujui.
i.        Serahkan daftar rekapitulasi kas harian beserta slip atau dokumen dasarnya kepada staf  pembukuan untuk proses penyelesaian selanjutnya
5.         Prosedur penutupan kas
a.       kasir memasukkan semua uang tunai, daftar rekapitulasi kas harian “baru” yang di pakai untuk hari kerja berikutnya, setempel kasir, surat-surat berharga lainnya.
b.      manajer atau kepala kas akan memeriksa
1)      laci-laci kasir apakah masih terdapat uang tunai atau surat/kertas/benda berharga lain kedalam kotak uang kasir.
2)      menghitung kembali uang tunai yang ada pada kasir secara rinci dan mencocokan jumlahnya dengan saldo uang tunai pada waktu penutupan yang tertulis di daftar rekapitulasi kas harian kasir untuk hari ini dan saldo awal kas di daftar rekapitulasi kas yang “baru” untuk hari kerja berikutnya.
c.        uang yang telah diperiksa selanjutnya disimpan ke dalam berankas.
d.      manajer mengunci kombinasi brankas.
C.  RUANG LINGKUP PRODUK ATAU JASA
            BMT amanah terdapat beberapa produk simpanan, pembiayaan dan layanan jasa keuangan yang semuanya menerapkan system bagi hasil dan menghindari system bunga (riba). Adapun produk-produknya antara lain :
1.      Produk-produk simpanan BMT Amanah
a.       Simpanan anak sholeh
Simpanan anak sholeh ini di peruntukan bagi anggota dalam mempersiapkan biaya pendidikan atau sekolah bagi putra-putrinya di masa depan dengan lebih baik sekaligus mendidik anak menabung sejak dini. Simpanan anak sholeh dipersembahkan untuk buah hati anda dengan nama anak sendiri yang kami kelola dengan akad mudharabah untukperencanaan kegiatan anak seperti pendaftaran sekolah, rihlah, wisuda dan lain-lain.
Ø  Manfaat dan kelebihan
1.      Buku tabungan atas nama anak.
2.      Menata keuangan masa depan anak.
3.      Jangka waktu sesuai dengan kebutuhan.
4.      Perubahan jangka waktu tidak di kenakan biaya.
5.      Setoran dapat di sesuaikan dengan kemempuan.
6.      Fasilitas Autodebet dari rekening ayah/bunda .
7.      Tanpa potongan biaya administrasi dan pajak bulanan.
8.      Mendapat bagi hasil bulanan.
Ø  Simulasi simpanan anak Sholeh
Jika usia anak anda sekarang 2 th dan biaya masuk sekolah adalah Rp. 5000.000,- dengan asumsi kenaikan biaya pendidikan 20% pertahun maka estimasi biaya sekolah ketika anak anda usia 6 tahun adalah Rp. 9.000.000 : 48 bln = Rp. 187.000,-(per tahun).
b.      Simpanan sakinah
Produk simpanan ini kami persembahkan untuk keluarga anda keluarga sakinah baik untuk kebutuhan perencanaan keuangan masa depan, kebutuhan harian, investasi maupun transaksi bisnis. Dana kami kelola dengan akad mudhorobah dengan bagi hasil yang kompetitif.
Ø  Manfaat dan kelebihan
1.      Buku tabungan.
2.      Tanpa potongan biaya administrasi dan pajak bulanan.
3.      Mendapat bagi hasil bulanan.
4.      Fasilitas kemudahan antar dan jemput dana.
5.      Fasilitas autidebet pembayaran tagihan (PLN, Telkom, Spedy, Asuransi, Angsuran, dll).
c.       Simpanan mawadah
Kalo menabung bisa dapat hadiah, kenapa memilih tabungan biasa? Produk simpanan MAWADAH memfasilitasi anda yang memiliki dana idle/mengendap dengan penempatan dana dalam jumlah dan jangka waktu tertentu berdasar akad wadiah yad dhomamah. Anda berhak mendapatkan kesempatan mengikuti undian hadiah yang kami sediakan.
Ø  Persyaratan
1.      Mengisi formulir pembukaan rekening.
2.      Menyerahkan copy identitas diri.
3.      Melakukan setoran minimal Rp. 5.000.000.-
4.      Menandatangani persyaratan kesepian mengendapkan dana selama jangka waktu tertentu.
*produk ini tidak berlaku bagi seluruh pegawai BMT Amanah.
d.      Simpanan Qurban
produk simpanan ini di persembahkan khusus bagi anda yang ingin menunaikan ibadah qur’ban agar berqurban terasa lebih ringan dengan berbagai pilihan jangka dan jumlah setoran bulanan yang dapat di sesuaikan dengan keuangan anda.
Ø  Manfaat dan kelebihan
1.      Setoran awal ringan.
2.      Tersedia jangka waktu dan setoran bulanan.
3.      Pencairan dapat di percepat atau di tunda (sesuai dengan hari raya idul adha).
4.      Bebas pajak dan potongan bulanan.
5.      Fasilitas autodebet setoran bulanan.
6.      Dapat di tarik tanpa ada pengendapan dana.
7.      Dapat souvenir menarik.
8.      Fasilitas pengadaan, perawatan, pengiriman dan pendistribusian hewan qurban.
9.      Bekerjasama dengan lembaga zakat nasional BMH (bagi calon anggota berkenan untuk di bantu dalam mendistribusikan).
Tahun
2013
Tahun
2014
Perk. Harga
Setoran/bln
Perk. Harga
Setoran/bln
2.500.000
208.000
3.175.000
132.000
2.222.500
186.000
2.822.500
118.000
1.905.000
159.000
2.420.000
101.000
Simulasi simpanan qurban

e.       Koin dinar dan dirham
Dalam waktu yang tidak lama lagi, transaksi dengan uang emas maupun perak akan segera dapat di lakukan kembali. Teruji puluhan abad uang ini tidak tergerus inflasi. Daya belinya sangat stabil karena memiliki nilai intrinsik yang sangat jelas. BMT Amanah memfasilitasi anda untuk memiliki uang emas dan perak tersebut dalam bentuk dinar emas dan dirham perak.
                Dinar adalah koin uang emas 22K (91,7%) seberat 4,25g,
                Dirham adalah koin uang perak (99,95%) berat 2,975g,
Ø  Manfaat dan kelebihan
1.      Di terbitkan oleh Word Islamic Mint (WIM).
2.      Mengikuti sunnah transaksi Nabi.
3.      Daya beli stabil, tidak terdampak inflasi.
4.      Sangat tepat untuk alat lindung nilai jangka panjang.
5.      Sertifikat keaslian setiap keping.
Ø  Data pertumbuhan dinar dan dirham
Harga dinar oktober 2003 Rp. 450.000, 2004 Rp. 540.000, 2005 Rp. 625.000, 2006 Rp. 785.000, 2007 Rp. 947.000, 2008 Rp. 1.200.000, 2009 Rp. 2010 Rp. 1.600.000, 2011 Rp. 2.200.000, 2012 Rp. 2.340.000.
Harga dirham oktober 2000 Rp. 11.000, 2009 Rp. 33.000, 2010 Rp. 39.500, 2012 Rp. 67.500.
                   Dalam sejarah, 1 dinar dselalu dapat di turunkan dengan satu sampai dua ekor kambing sedangkan dirham setara dengan satu ekor ayam.
2.      Produk-produk pembiayaan BMT Amanah
a.       Pembiayaan modal usaha.
Penyaluran pembiayaan modal usaha dengan skema bagi hasil (mudharabah) antara BMT sebagai pemodal dengan calon anggota/anggota sebagai pelaksana usaha dengan nisbah/porsi bagi hasil sesuai dengan kesepakatan.
b.      Pembiayaan multi barang.
Fasilitas pembiayaan dengan skema jual beli (murabhahah) dimana BMT selaku penjual dan calon anggota/anggota selaku pembeli. Harga dasar dan margin keuntungan BMT di sepakati oleh kedua belah pihak di awal proses pembiayaan. Produk ini dapat diakses untuk memenuhi kebutuhan pembelian berbagai jenis barang investasi dan kebutuhan konsumsi.
c.       Pembiayaan sewa
Fasilitas pembiayaan ini yang dapat di akses oleh calon anggota/anggota dengan akad sewa di mana BMT mengalihkan hak guna manfaat atas barang atau pekerjaan tertentu dalam jangka waktu tertentu dengan imbal jasa berupa ujroh atau upah yang di sepakati oleh kedua belah pihak. Selain ijaroh juga tersedia akad IJAROH MUNTAHIYAH BIT TAMLIK, dengan skema pengalihan hak kepemilikan kepada calon anggota/anggota.setelah masa ijaroh/sewa selesai.

3.      Layanan dan jasa keuangan
1)      Tagihan layanan umum seperti: PLN, PAM Palyja, PAM, Bintoro, PAM, BSD, dan AETRA.
2)      Isi ulang pulsa handpone seperti: Simpati, Kartu AS, XL, Prabayar, Mentari, StarOne, IM3, IM2, Fren, Esia, Flexi, Tredy, Smart, HEPI, 3, dan Axis.
3)      Tagihan telepon paska bayar seperti: Telkom, Matrix, Kartu HALO, Xplor, Flexi, Fren, Esia, Smart, dan StarOne.
4)      Cicilan seperti: FIF, ACC, Toyota Astra Finance, Pratama Finance, Trihamas Finance, dan KITA Finance.
5)      Pembayaran zakat seperti: Wakaf Al-Qur’an. Baitul Maal Hidayatullah, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, UPS BMT AMANAH Syari’ah.
6)      Personal Loan seperti: KTA SCB, KTA HSBC, Pinjaman HSBC, KTA RBS/ABN AMRO, dan Personal Loan Citibank.
7)      Tranfer Online dan Realtime seperti:
-          Transfer antar rekening BMT AMANAH.
-          Transfer online real time ke bank lain anggota jaringan ALTO, ATM Bersama dan Prima.
8)      Tagihan kartu kredit seperti: Amanah kartu kredit, semua kartu kredit Visa, Mastercard, Amex, dan JCB yang terbit di indonesia.
9)      Tiket pesawat terbang seperti: Garuda Indonesia, Citilink-Garuda Indonesia, Air Asia, Mandala, Lion Air, dan Voltras.
10)  Biaya pendidikan seperti: Universitas Indonesia, Al Azhar Syifa Budi, Al-Azhar, BPK Penabur, PAHOA, Kairos Gracia, Santa Angela Bandung, UKSW, UNS, UNAKI, Universitas Parahyangan.
11)  Tagihan internet dan TV berlangganan seperti: Telkom Speedy, CBN, I-PAY, dan Indovision.
12)  Asuransi seperti: Prudantial, Allianz, SIGNA, Manulife, Sequislife, Commonwealt life, Equity life, Asuransi Astra Buana, Takaful Keluarga, ACE life Assurance.
D.  PROSEDUR DAN MEKANISME OPERASIONAL
1.      Melaksanakan kegiatannya berdasarkan Syariat Islam dan ketentuan/peraturan pemerintah yang berlaku.
2.      Menyelenggarakan rapat-rapat:
     a)     Rapat Pengurus dan Pelaksanaan.
     b)    Rapat Anggota.
3.      Melaksanakan koordinasi dan menjalin kerjasama dengan instansi / lembaga terkait.
4.      Prosedur Simpanan Di BMT Amanah Kudus.
 





5.      Prosedur Pinjaman/Pembiayaan Di BMT Amanah Kudus.
 







v  Kebijakan Administrasi Umum Administrasi Pembiayaan
Setiap pengajuan dan realisasi pembiayaan anggota harus di buktikan oleh staf adm pembiayaan. Pengajuan yang berhak diproses adalah yang telah memenuhi data-data sebagai berikut.
a.     Karyawan/Guru.
Aplikasi pengajuan, Fc KTP, Fc KK, Slip Gaji, Rekening Listrik, SK Pemotongan Gaji, Persetujuan pasangan.
b.      Perusahaan/instansi.
Daftar nama pemohon, Pertanyaan penjamin, Fc Jaminan, SIUP, TDP, NPWP, Akte dan Laporan Keuangan.
c.       Umum.
Aplikasi pengajuan, Fc KTP, Fc KK, Slip Gaji, Rekening Listrik, Persetujuan Pasangan.

Dokumen yang telah dilengkapi dengan benar selanjutnya diserahkan kepada staf ADM pembiayaan.Kesalahan atas data tersebut menjadi tanggung jawab account officer ditingkat cabang pembiayaan ditingkat pusat.
Dokumen yang telah lengkap diarsipkan oleh staf ADM pembiayaan disertai dengan dokumen terkait seperti : Bertita acara survey, Hasil kalkulasi pendapatan dan biaya, surat jaminan dan SK komite pembiayaan.
Berikut ketentuan biaya-biaya  yang dibebankan anggota dan kebijakan proses Staf Administrasi pembiayaan antara lain adalah:
1.    Biaya-biaya yang dibebankan kepada anggota
a.    Biaya administrasi
b.    Biaya materai sesuai keperluan
c.    Biaya notaris untuk pengikat pembiayaan dan jaminan
d.   Biaya lainnya yang dianggap perlu seperti asuransi , pajak dll.
2.    Kebijakan Proses Staf Administrasi Pembiayaan
a.         Staf Administrasi Pembiayaan bertanggung jawab atas pelaksanaan dan timbulnya transaksi dan penanggung jawab akhir seluruh ADM keuangan pembiayaan.
b.        Meneliti mutasi pembiayaan harian dan pembandingan dana Memorandum Komite Pembiayaan (untuk yang baru) monitor proses ADM pembiayaan dan angsuran pokok dan bagi hasil.
c.         Meneliti dan memastikan bahwa pembebanan hasil telah dilakukan sesuai jadwal.
d.        Memonitor pos perkiraan pembiayaan.
e.         Membuat daftar saldo produk dan membandingakan dengan saldo buku besar
f.         Monitor daftar tunggakan
g.        Mengkoordinir timbulnya selisih
h.        Setiap transaksi oleh ADM pembiayaan tidak diperbolehkan adanya penundaan  kerja.
i.          Dalam proses akhir hari ADM pembiayaan harus memferifikasi data dengan bukti fisik.
 Pembiayaan Bermasalah
Pengertian pembiayaan bermasalah adalah yaitu pembiayaan yang masuk kategori terlambat, kurang lancar, bermasalah dan macet.
1.      Landasan Yuridis Syariah ( AL-Qur’an dan Hadits )
a.       Hai orang-orang beriman penuhilah janji-janjimu (Qs. 5 : 1)
b.      Sesungguhnya janji itu dimintai pertanggung jawabannya (Qs. 17 : 34)
c.       Jika orang berhutang dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berlapang. (Qs. 2 : 28 ).
d.      Nyawa seseorang tergadai hingga melunasi hutang – hutangnya (Al-hadits)

2.      Klasifikasi anggota berdasarkan penggolongan etikad dan prospek usaha:
a.       Kategori A: Etikad baik, Prospek usaha ada
b.      Kategori B: Etikad baik, Prospek usaha Tidak ada
c.       Kategori C: Etikad Tidak baik, Pospek usaha ada
d.      Kategori D: Etikad Tidak baik, Prospek usaha Tidak ada
3.      Etikad anggota untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah dinilai berdasarkan sikapnya untuk:
a.       Berinisiatif dan secara aktif melakukan negosiasi dengan BMT
b.      Melakukan penjelasan penuh dengan sebenarnya tentang keadaan usaha yang dijalankan
c.       Memikul beban kerugian yang ditetapkan sebagai hasil negosiasi
d.      Mempunyai rencana penyelesaian masalah dengan BMT
4.      Prospek usaha disimpulkan berdasarkan:
a.       Potensi usaha/ perusahaan untuk menghasilkan arus kas yang kompetitif
b.      Dampak multi player yang dapat mempengaruhi perkembangan industri lainnya
c.       Tenaga yang dipekerjakan
d.      Prospek pasar produk yang dihasilkan
e.       Peluang peningkatan efisiensi dan daya saing
5.      Implementasi bagi BMT bila ada pembiayaan bermasalah
a.       Hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk terhadap rentabilitas BMT
b.      Rasio kualitas aktiva produktif (BDR = Bad dept ratio) semakin besar
c.       BMT harus memperbesar penyisihan untuk cadangan aktiva produktif
d.      ROA (return of Asset) menurun
e.       Penurunan tingkat kesehatan BMT
6.      Kolektibilitas Anggota
a.       Pembiayaan lancer
Pembiayaan yang pembayaran angsurannya dilakukan sebelum jadwal pembayaran yang telah ditentukan sampai dengan toleransi 30 hari keterlambatan.
b.      Pembiayaan kurang lancar
Pembiayaan yang pembayaran angsurannya dilakukan setelah melewati batas waktu toleransi 30 hari sampai dengan 60 hari dari jadwal yang ditentukan. (yang terlambat antara hari ke 31 s.d 60)
c.       Pembiayaan bermasalah
Pembiayaan yang pembayaran angsurannya dilakukan setelah melewati batas waktu kategori kurang lancar sampai dengan 90 hari dari jadwal yang ditentukan. (yang terlambat antara hari ke 61 s.d 90)
d.      Pembiayaan macet
Pembiayaan yang pembayaran angsurannya dilakukan setelah melewati batas waktu kategori bermasalah ( yang terlambat lebih dari 90) atau telah melewati tanggal jatuh tempo yang ditentukan di awal pembiayaan.
7.      Penyebab pembiayaan bermasalah
a.       Faktor intern
·      Analisa pembiayaan tidak akurat
·      Lemah pengawasan
·      Pengikatan akan akad-akad atau perjanjian tidak sempurna
·      Lemahnya SDM
b.      Faktor Ekstern
·      Anggota menyalahgunakan pembiayaan yang diperoleh
·      Anggota kurang mampu mengelola usaha
·      Anggota beretikad tidak baik
·      Kondisi ekonomi yang tidak mendukung
·      Deregulasi peraturan pemerintah yang bepengaruh negatif terhadap usaha
8.      Peringatan Pembiayaan Bermasalah
Pada dasarnya setiap pembiayaan menjadi bermasalah/macet terjadi tidak secara tiba-tiba, umumnya diawali dengan serangkaian indikasi, diantaranya:
a.       Indikasi Keuangan
·      Memburuknya likuiditas
·      Perputaran piutang dagang yang semakin panjang
·      Menurunnya jumlah penjualan
·      Peningkatan tajam pada persediaan
·      Usaha tidak lagi profitable
b.      Indikasi Manajemen
·      Key person meninggal dunia
·      Perubahan struktur manajemen yang terlalu cepat
·      Tidak mampu melakukan rencana bisnis
c.       Indikasi Industri
·      Mudah dimasuki industri lain
·      Muncul pesaing baru
·      Raw material yang terbatas
·      Teknologi ketinggian
·      Pasar tidak stabil
d.      Indikasi produksi
·      Permintaan menurun
·      Mutu tidak stabil
·      Pelanggan utama menurun
·      Kualitas dan kuantitas tidak stabil
e.       Indikasi Ekonomi
·      Krisis Ekonomi lesu
·      Pasar local menurun
·      Kebijakan uang ketat
·      Pertumbuhan ekonomi rendah
9.      Penanganan pembiayaan bermasalah
a.       Tindakan preventif
Bersifat pencegahan dan intern karenanya sangat bergantung pada kualitas SDM, system dan prosedur, mekanisme monitoring dan evaluasi. Tindakan ini dilakukan melalui:
·      Analisis pembiayaan
·      Mekanisme monitoring dan evaluasi, meliputi:
o  On desk monitoring
Pengawasan pembiayaan dilakukan secara administrative seperti laporan, pencatatan dokumen dll.
o  On site monitoring (pendampingan)
o  Pengawasan pembiayaan dilakukan dengan cara kunjungan langsung kepada anggota dalam rangka pendalaman dan pembuktian data pada on desk monitoring. Kunjungan dapat dilakukan dengan baik kepada anggota maupun mitra usaha anggota
o  Auditing
o  Pengawasan dengan menitikberatkan pada pemerikasaan dokumen dan pemenuhan persyaratan.
b.      Tindakan Rivitalisasi
Tindakan dalam rangka memperbaiki atau menyelamatkan pembiayaan yang sedang bermasalah. Tindakan ini dilakukan melalui:
·      Rescheduling
Dilakukan dengan penjadwalan ulang kewajiban anggota dalam pembiayaan bermasalah dengan kondisi:
o  Potensi usaha masih bagus
o  Kemampuan anggota dalam memenuhi kewajiban masih ada
o  Usaha hanya mengalami permasalahan casflow yang bersifat sementara
o  Plafond pembiayaan tidak berubah
Secara teknis rescheduling dilakukan dengan:
o  Penjadwalan kembali jangka waktu pembiayaan
o  Perubahan jadwal angsuran
o  Pemberian grace periode
o  Perubahan jumlah angsuran
·      Restructuring
Dilakukan dengan penyusunan ulang kewajiban anggota dalam pembiayaan bermasalah dengan kondisi:
o  Potensi usaha masih bagus
o  Kemampuan anggota dalam memenuhi kewajiban yang masih ada
o  Usaha hanya mengalami permasalahan casflow yang bersifat sementara
o  Plafond pembiayaan berubah
Secara teknis restructuring dilakukan dengan:
o  Suplesi, menambah jumlah maksimum pembiayaan dengan waktu pengembalian tetap.
o  Subrogasi, mengganti hak-hak kreditur oleh pihak ketiga karena anggota pembiayaan yang baru telah memenuhi kewajiban kepada anggota pembiayaan yang lama
o  Novasi, membuat penjanjian baru dengan menghapus perjanjian lama
·      Reconditioning
Dilakukan dengan persyaratan ulang kewajiban anggota adalah pembiayaan bermasalah dengan kondisi:
o  Potensi usaha masih bagus
o  Kemampuan anggota dalam memenuhi kewajiban masih ada
o  Usaha hanya mengalami permasalahan casflow dan manajemen yang bersifat sementara
o  Plafond pembiayaan tetap
Secara teknis reconditioning dilakukan dengan:
o  Perubahan anggunan
o  Bantuan manajemen
c.       Tindakan Kuratif
Tindakan dalam rangka penyelamatan pembiayaan yang sedang bermasalah dengan pendekatan aspek legal formal. Tindakan ini dilakukan melalui:
·      Eksekusi, jenis eksekusi dapat dilakukan dengan:
o  Parate eksekusi (non ligitasi)
Dilakukan dengan sukarela tanpa proses peradilan. Baik anggota sendiri yang menjual jaminan maupun mempercayakan kepada BMT untuk menjual dan melunasi kewajibannya.
o  Eksekusi formal (ligitasi)
Dilakukan dengan proses peradilan, panitia lelang, pengadilan niaga, dll.
·      Likuidasi, melalui penutupan dan penjualan seluruh aset kekayaan anggota dan hasilnya digunakan untuk menyelesaikan seluruh kewajiban.
·      Collection agent, penagihan melalui pihak ketiga
v  JAMINAN
a.       Pengertian
Jaminan berdasarkan ketentuan pasal 8 UU no. 7 tahun 1992 sebagaimana diubah dengan UU no. 10 tahun 1998 tentang perBMTan adalah: Keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan anggota untuk melunasi pembiayaan sesuai dengan perjanjian.
b.      Jenis barang yang dijaminkan
· Blokir simpanan berjangka BMT
· Blokir simpanan pancer BMT
· Perhiasan atau emas
· Sertifikat tanah
· Surat kendaraan bermotor
· Kartu pedagang
· Surat berharga
c.       Pengelompokan jaminan
· Jaminan utama, barang yang dibiayai
· Jaminan tambahan, berupa jaminan tambahan yang diserahkan kepada BMT selama masa     pembiayaan.
d.      Nilai agunan
· Pembiayaan modal kerja
1.     Anggunan utama: 150% dari maksimum pembiayaan
2.     Anggunan tambahan: minimum 100%
· Pembiayaan investasi
1.        Nilai agunan utama dan agunan tambahan dalam bentuk aktiva tetap minimum 150% dari pembiayaan.
2.        Jika agunan adalah barang yang terdapat nilai penyusutannya maka harus diatas 150% dari pembiayaan.


e.       Dasar-dasar pendapatan nilai agunan
Agunan merupakan salah satu unsure dalamanalisa kredit, oleh karena itu barang-barang yang diserahkan anggota pembiayaan kepada BMT harus dinilai pada saat analisa kredit. Collateral Verification harus berhati-hati dalam menilai harga barang-barang tersebbut karena harga yang dicantumkan oleh anggota pembiayaan tidak selalu menunjukkan harga yan sesungguhnya (harga pasar pada saat itu), dengan kata lain dapat diatas harga sesungguhnya.
· Dasar penilaian umum
   Dasar penilaian secara umum yang digunakan adalah
1.                  Harga buku
Artinya harga yang dibeli dikurangi jumlah penghapusan yang pernah dilakukan terhadap barang tersebut.
2.                  Harga pasar
Artinya nilai barang-barang tersebut bila dijual pada saat pelaksanaan penilaian/tafsiran.
Semua angguna wajib direksasi/dinilai kembali, minimum 1 kali dalam 6 bulan untuk anggunan utama dan 1 tahun untuk angunan tambahan.
· Dasar-dasar penilaian perjenis barang agunan
   Dasar penilaian secara umum yang digunakan adalah:
1.      Surat-surat berharga
Adalah surat yang dapat diperjual belikan dibursa pasar uang dan pasar modal, atau dijual pada BMT misalnya promes-promes, sertifikat deposito dan saham.
2.      Sertifikat tanah
Menurut pasal 4 ayat 1 dan pasal 16 UU no. 5 tahun 1960 peraturan dasar pokok-pokok agrarian, hak tanah meliputi HM, HGU,HGB,HPTN, Hak Sewa dan lain-lain.
Penilaian jaminan atas hak tersebut harus memperhatikan setatus hak atas tanah. Letak tanah, ukuran tanah, kondisi daerah, peraturan pemerintah dan peruntukan tanah.
3.      Bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB)
Adalah bukti kepemilikan kendaraan. Penilaian harga didasarkan pada harga pasar menurut tahun pembuatan, kondisi fisik, jenis model, merek serta peruntukannya.





















BAB III
HASIL PENGAMATAN

A.    PENGAMATAN TENTANG SUMBER DAYA PEMASARAN
Dalam tiap-tiap perusahaan pasti memiliki strategi tersendiri untuk mamasarkan produk yang dimiliki perusahaan tersebut dan tak terkecuali pada BMT amanah kudus. Dari hasil pengamatan yang saya lakukan selama masa pelatihan praktek lapangan, dalam hal pemasaran di BMT amanah kudus ini perusahaan menggunakan strategi jemput bola. Strategi ini merupakan strategi dimana perusahaan tidak hanya menunggu datangnya konsumen, tetapi lebih tepatnya adalah mendatangi konsumen dan mempengaruhi dan meyakinkan untuk mau menggunakan produk-produk yang ditawarkan oleh pihak perushaan. Untuk melaksanakan strategi jemput bola ini, BMT Amanah mengangkat tenaga-tenaga marketing yang handal dan berkompeten dalam mempengaruhi sekaligus meyakinkan orang untuk mau menggunakan produk yang ditawarkan BMT amanah. Dalam prakteknya para tenaga marketing yang dimiliki BMT amanh ini memiliki strategi tersendiri untuk bisa mendapatkan konsumen yang mau menggunakan produk yang mereka tawarkan. Mereka menawarkan produknya tidak langsung kepada orang/konsumen yang mereka tidak mengenalnya melainkan mereka menawarkan produk mereka kepada orang yang mereka kenali seperti saudara, tetangga, sahabat, teman waktu masih sekolah, dan juga kenalan yang mereka miliki.
Selain mengangkat tenaga marketing yang handal dan berkompeten, dalam hal terkait pemasaran BMT amanah ini juga memasarkan produk mereka dengan menerbitkaan iklan berupa brosur. ini bertujuan untuk mengenalkan perusahaan dan juga produk-produk yang BMT Amanah miliki.

B.     PENGAMATAN MANAJEMEN OPERASIONAL
Menejemen operasional merupakan hal yang sangat penting dalam kinerja sebuah lembaga supaya dapat mencapai target yang sudah ditentukan. Misalnya dalam mengatur karyawan harus ada hubungan timbal balik supaya dapat menjalankan tugasnya saling bekerja sama atau saling melengkapi kekurangan antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lainnya. Selain itu juga pada para anggota harus ada komunikasi yang baik agar selama menjadi anggota tidak ada keluhan atau kekurang kepuasan anggota.
Di dalam BMT Amanah kudus Wilayah operasional disini sangat komplit sekalih diantaranya adalah :
1. Penentuan desain produk
Dalam penentuan desain produk maka harus di ketahui proesesnya. Kemudian di adakan rapat bagi semua kepala bagian selanjudnya jika dicapai kata sepakat maka forma di ketahui. Dan tahap ahir adalah mencari bentuk format tersebut.
2. Pengendalian kantor cabang
Menejemen operasioanal kantor pusat memberika wewenang ke kantor cabang untuk untuk menjalankan kegiatan operasioanalnya. Apabila terdapat suatu masalah maka menejer cabang akan konfirmasi ke manajer operasional. Kemudian menejer operasional melalui kepala bagian yang bersangkutan sesuai masalah yang di hadapi akan memproses dan metindak lanjuti dari menejemen operasional untuk segera memcahkan masalah tersebut.

C.    PENGAMATAN SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu factor penentu bagi efektifitas organisasi. Hal inilah yang menyebabkan pengelolaan sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting bagi kelangsungan suatu lembaga. Dalam memberdayakan sumber daya manusia yang baik, perusahaan melakukan berbagai strategi antara lain :
a.       Strategi sebelum merekrut SDM, yang meliputi aktifitas perencanaan SDM, recruitmen, Seleksi, dan Penempatan jabatan.
b.      Strategi mempertahankan pemeliharaan pengembangan pemotivasian yang meliputi : pelatihan dan pengembangan, kompensasi, penilaian kerja dan promosi (jabatan)
c.       Strategi keutuhan hubungan kerja, meliputi aktivitas pemberian sanksi, skorsing, pemecatan, pension dini, dan penguduran diri
Perencanaan sumber daya manusia (SDM) adalah memprediksi atau memperkirakan banyaknya pengelolaan yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas atau pekerjaan yang ada. Ada 2 kepentingan dalam perencanaan SDM yaitu kepentingan dalam pengelolaan dan kepentingan lembaga. Dalam pemenuhan tenaga kerja (rekrutmen karyawan) yang professional BMT Amanah dalam pelaksanaaanya melalui waktu yang cukup panjang agar dapat mempeloreh SDM yang memadai, memilki pengetahuan yang luas mengenai lingkunagn internal bisnis, strategi bisnis dan lingkungan bisnis yang dapat menjalankan progam-program yang telah di rencanakan. SDM di BMT Amanah harus memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan.

D.    PENGAMATAN TENTANG MANAJEMEN STRATEGI
Strategi adalah pilihan tentang apa yang ingin hendak dicapai oleh organisasi dimasa depan dan bagaimana cara mencapai keadaan yang diinginkan tersebut. Manajemen strategi adalah proses mengelola strategi yang terdiri dari tahapan perumusan, implementasi, pengendalian dan perbaikan strategi, dengan tujuan agar strategi dapat diimplementasikan sehingga mewarnai dan mengintegrasikan semua keputusan dan tindakan dalam organisasi.
Di BMT Amanah kudus ini menggunakan strategi jemput bola yang dipadu dengan sistem excellent service, artinya bahwa BMT dalam mencari dan menarik minat anggota dengan mempererat silaturrakhim, yaitu pendekatan yang dilakukan dengan para petugas marketing langsung mendatangi calon anggota ataupun yang sudah menjadi anggota di rumah atau di tempat usaha mereka dengan harapan agar produk-produk yang di hasilkan dapat diterima masyarakat. Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari para pesaingnya, BMT Amanah melakukan berbagai tindakan antara lain :
1.      Mengedepankan kelebihan yang di miliki oleh BMT Amanah kudus dan memimalisir apa yang menjadi kelemahannya serta mengutamakan dukungan pada pengembangan usaha kecil kebawa.
2.      Memberikan pelayanan dengan pelayanan yang lebih ramah dan sopan santun.
3.      Mendasarkan pada ketentuan ajaran agama islam karena BMT Amanah adalah lembaga keuangan yang diirikan atas dasar prinsip-prinsip syariah.





















BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

A.    ANALISIS TENTANG MANAJEMEN PEMASARAN
Di dalam setiap usaha bisnis, pemasaran memegang peran yang cukup vital bagi kelangsungan usaha bisnis bersangkutan. Sebuah usaha bisnis dengan hasil produk yang biasa saja bisa jadi sukses hanya karena strategi pemasaran perusahaan terkait yang cukup handal, sebaliknya sebuah usaha bisnis dengan produk yang cukup berkualitas pun tak akan mengalami penjualan yang maksimal jika tidak dilakukan upaya pemasaran yang baik terhadap para konsumen. Pemasaran merupakan upaya untuk mempromosikan, menginformasikan dan menawarkan kepada konsumen mengenai sebuah produk usaha atau layanan jasa yang dikelola oleh sebuah perusahaan sebagai upaya untuk meningkatkan angka penjualan produk atau layanan jasa tersebut. Tanpa adanya sebuah proses pemasaran, maka pasar tidak akan tahu terhadap produk atau layanan bisnis yang kita buat.
BMT amanah merupakan perusahaan yang bergerak disektor jasa, artinya bahwa perusahaan ini tidak menawarkan barang melainkan menawarkan jasa dalam kegiatan operasionalnya. Untuk itu peran marketing disini sangatlah vital dalam keberlangsungan usahanya. Menurut analisis saya dengan adanya strategi jemput bola ini akan sangat menguntungkan bagi perusahaan dan sekaligus secara langsung juga menguntungkan konsumen. Keuntungan bagi perusahaan adalah meningkatnya pendapatan, sedangkan keuntungan bagi konsumen adalah tidak perlu repot mengeluarkan tenaga untuk datang ke lokasi karena pihak perusahaan melalui tenaga marketingnya siap mendatangi lokasi dari konsumen tersebut.

B.     ANALISIS TENTANG MANAJEMEN OPERASIONAL
Manajemen operasional BMT Amanah kudus sudah baik. Operasionalisasi BMT Amanah kudus yang sudah terstuktur inilah yang menjadi beda dengan BMT lainnya. Berdasarkan hasil analisa dari penulis mengetahui bahwa dari segi layout BMT Amanah kudus menggunakan jenis layout kantor. Layout kantor adalah layout untuk kantor. Hal yang ingin dicapai dengan pengaturan layout kantor yang baik adalah terdapatnya kemudahan kontak bagi karyawan yang menempati kantor tersebut. Apabila kemudahan kontak antar karyawan tidak didapati maka kontak antar karyawan akan terganggu sehingga akan merugikan kantor tersebut. Hal ini terbukti bahwa diantara para karyawan  mempunyai kamunikasi yang cukup baik, sudah terbukti antara manejer dengan saf-staf karyawan dan antara karyawan dengan anggota yang bersikap baik dengan sistem komunikasi. Dimana semua elemen yang ada di dalam bisa dapat menjalankan pekerjaan dengan professional termasuk juga terjun di lapangan. Ditambah lagi mekanisme kerja yang ada sebagaimana struktur organisasi BMT Amanah kudus maka masing-masing bagian menejerial memiliki mekanisme kerja yang berbeda-beda.
Sebagaimana manajemen operasional di BMT Amanah kudus yang sudah terstruktur tersebut mempermudah karyawan BMT dalam menjalankan tugas sehingga operasional BMT antar masing-masing manajer, kesemuanya memilki hubungan manajerial yang sinergis untuk menjalankan tugas masing-masing.


C.    ANALISIS TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Dari observasi yang penulis lakukan dalam bidang MSDM, analisa SDM dapat dilihat dari tugas pokok personalia diantaranya :
1.      Mengenai Perencanaan SDM
Dalam perencanaan SDM memang manejer sudah melakukan tugas sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh lembaga dalam merekrut karyawan pada waktu tertentu.
2.      Mengenai Rekrutmen pegawai
Dalam pemenuhan karyawan atau tenaga kerja yang professional KSU BMT Bintotro Madani dalam pelaksanaanya memang melalui proses yang cukup panjang. Setelah itu kemudian di adakan penyeleksian karyawan
3.      Mengenai pembinaan
Pembinaan memang sangat diperlukan dalam menunjang kinerja karyawan untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam menjalankan pekerjaan dalam realita. Pembinaan dalam rangka pengembangan karyawan BMT ini menggunakan suatu cara untuk mengatisipasi lingkungan yang ada di sekitar yang selalu berubah setiap saat. Pengembangan rohaniah selalu di terapkan pada semua pengelolah, antara lain :
a.       Mengadakan ngaji bersama dan dilanjutkan dengan tausiah singkat oleh seluruh anggota secara bergantian setiap pagi hari. Ini bisa jadi sebagai pendorong, memberikan motivasi, melatih karyawan untuk berbicara di depan umum dan memberikan semangat untuk bekerja dan menjelaskan segala aktivitas dengan selalu mengingat allah SWT.
b.       pada saat siang dan sore hari setiap ada adzan berkumandang kantor harus sudah tutup dan seluruh anggota wajib bersama-sama menuju ke masjid untuk malakukan sholat berjamaah.
c.       Di adakan kegiatan pengajian pada tiap hari sabtu dengan harapan dapat memberikan nilai atau manfaat sehingga mendorong perkembangan karyawan menjadi lebih baik.

Disamping itu BMT Amanah kudus juga ikut dalam anggota asosiasi BMH, maka secara tidak langsung mereka juga mendapat pengalaman atau pelatihan dari asosiasi. Mereka mengadakan pembekalan pada tiap hari sabtu awal bulan dan harus dihadiri seluruh anggota.

D.    ANALISIS TENTANG MANAJEMEN STRATEGI
Manajemen strategi terdiri dari analisis, keputusan, dan aksi yang diambil organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Strategi dalam dunia usaha itu sangat penting sekali oleh karena itu strategi yang digunakan harus yang terbaik karena strategi yang baik maka akan berpengaruh pada suatu lembaga apakah dapat maju atau tidaknya itu tergantuk pada strategi yang digunakan.



BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan alam praktik pengalaman lapangan selama satu bulan di BMT Amanah, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :
1.    Praktik pengalaman lapangan prodi Ekonomi Syariah adalah kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa jurusan Syari’ah Prodi Ekonomi Syari’ah yang berbentuk latihan ketrampilan maupun tugas-tugas lain yang berupa kerja praktik dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesionalisasi yang bertujuan untuk terbentuknya praktisi ekonomi syari’ah yang professional dan handal dengan berpegang teguh pada nilai-nilai luhur keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.    Sebagai lembaga keuangan, BMT Amanah memiliki struktur organisasi yang sama dengan koperasi, karena BMT Amanah merupakan Unit Jasa Keuangan Syari’ah dimana organisasi itu terdiri dari Rapat Anggota, Pengurus dan Pengelola. Masing-masing dari struktur organisasi tersebut memiliki tugas, tanggung jawab,  dan wewenang yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk memperoleh profesionalisme kinerja masing-masing.
3.    Sesuai dengan visinya ”Mewujudkan Kesejahteraan Umat Islam Khususnya Anggota dengan penguatan pelaksanaan prinsip-prinsip ekonomi berdasarkan syaria’ah”. BMT Amanah dalam memasarkan produk-produknya  berusaha untuk menerapkan prinsip-prinsip syari’ah secara maksimal.
4.    Proses pengelolaan sumberdaya manusia yang berbeda dilingkungan BMT Amanah dilakukan oleh manajer internal audit dan pengurus. Dalam penerimaan karyawan baru memulai seleksi sebagai dasar penerimaannya.
5.    Dalam manajemen pemesaran, BMT Amanah menggunakan strategi jemput bola. Artinya pihak manajemen harus terjun langsung untuk mencari calon anggota baik yang akan menabung maupun mengambil pembiayaan.
B.     SARAN
Dari kesimpulan ditas, maka penulis selaku peserta praktik pengalaman lapangan (PPL) di BMT Amanah akan menyumbangkan pemikiran yang mudah-mudah dapat meningkatkan pelayanan dan profesionalisme kerja dari masing-masing personal yang ada di BMT Amanah. Sumbangan pemikiran dari kami berupa saran, antara lain :
1.    Masing-masing personal yang ada dalam BMT Amanah agar tetap meningkatkan kinerja secara maksimal agar dapat mencapai pelaksanaan pelayanan terbaik bagi anggota.
2.    Setiap karyawan harus menjaga loyalitas kepada BMT Amanah.
3.    Untuk menarik minat anggota atau calon anggota dan mempertahankan anggota, maka pihak manajemen pemasaran harus menguasai segmen pasar, sehingga dapat memenuhi kebutuhan calon anggota. Selain itu pihak manajemen harus melakukan inovais-inovasi baru untuk mengembangkan produknya.
4.    Setiap karyawan harus meningkatkan kreatifitas dalam rangka memajukan BMT Amanah.
5.    Untuk BMT Amanah agar terus berusaha untuk mengembangkan atau menciptakan produk-produk  baru sesuai dari kebutuhan anggota maupun calon anggota.
C.    PENUTUP
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya. Sehingga  kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktik pengelaman lapangan (PPL) dengan baik daan lancer. Kami menyadari bahwa penulis laporan ini masih terdapat anyk kekurangan dan ktidak sempurnaan. Oleh kerena itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif selalu kami harapkan sesuai dengan kesempurnaan penulisan kami selanutnya. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kami pribadi maupun bagi para pembaca. Amiiiin.



DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syari’ah: Dari Teori Ke Praktik,Gema Insani Press, Jakarta, 2001.
Heri Darsono, Bank dan Lembaga Keuanagan Syari’ah Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta, Ekonosia, Cet. Ke 1, 2003.
Gerry Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Edisi 9, Jilid  1, Jakarta, 2004.
Data Profil BMT Amanah Kudus, dikutip pada tanggal 7 Juli 2015.
Standar Operasi Manajemen  dan Standar Operasi Prosedur BMT Amanah Kudus, dikutip Pada tanggal 8 Juli 2015.
Laporan Tahunan Kinerja Kontemporer Amanah Tahun 2013, dikutip pada tanggal 9 Juli 2015. 




                   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar