Rabu, 02 November 2016

contoh analisis kinerja perusahaan

Analisis Kinerja Perusahaan PT. Wismilak Inti Makmur
Wismilak merupakan industri rokok terkemuka Indonesia yang menghasilkan sekitar tiga milyar batang sigaret kretek tangan, sigaret kretek mesin dan cerutu. Didirikan pada tahun 1962, saat ini Wismilak memiliki 18 kantor cabang, 4 stock points dan 26 agents yang tersebar di seluruh pulau besar Indonesia. Wismilak meraih sukses dengan ekuitas premium, manajemen berpengalaman lebih dari 30 tahun, kapabilitas keuangan yang solid dan tumbuh pesat, serta pasar rokok Indonesia yang menjanjikan. PT Wismilak Inti Makmur Tbk merupakan holding company dari PT Gelora Djaja (produsen) dan PT Gawih Jaya (distributor). Dengan perjalanan usaha selama lebih dari 50 tahun. Wismilak terus berkembang sebagai perusahaan modern dengan terus mengembangkan teknologi, sumber daya manusia dan upaya pemasarannya, guna mempertahankan posisinya sebagai industri terkemuka.

A.    Analisis internal (Model RBV)

Industri rokok Indonesia terus berkembang dan tentunya tidak terlepas dari kompetisi yang terus meningkat. Dalam kondisi ini, daya saing perusahaan ikut ditentukan oleh kemampuannya di dalam mengelola sumber daya yang ada secara efisien, di samping mengembangkan produk dan brand yang terbaik. Pada tahun 2013, kemampuan ini terus didorong oleh Direksi Wismilak dengan menerapkan system ERP. PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIM) merupakan industri rokok terkemuka Indonesia yang menghasilkan sekitar tiga milyar batang sigaret kretek tangan, sigaret kretek mesin, dan cerutu pada tahun 2013.
      PT Wismilak Inti Makmur Tbk. mulai menerapkan teknologi Enterprise Resource Planning (ERP) untuk mendukung efisiensi produksi. Strategi efisiensi melalui penerapan ERP dengan softwarenya yang bernama SAP yang dilakukan WIIM menurut saya merupakan hal yang positif. Penerapan ERP yang notabene merupakan sistem informasi terintegrasi untuk mengkoordinasikan seluruh sumber daya, informasi, dan aktifitas yang diperlukan dalam proses bisnis diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi khususnya pada proses produksi. Strategi efisiensi yang diterapkan tersebut pada gilirannya akan memberikan kontribusi positif bagi kinerja keuangan WIIM di masa mendatang. SAP (System Application and Product in data processing ) adalah suatu software yang dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif.
SAP merupakan software Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.
            Terkait sumber daya manusia, Perseroan mengembangkan sistem kaderisasi karyawan dan system organisasi yang berjenjang. Dengan demikian, proses kerja tetap berlangsung bila ada staf atau karyawan yang mengundurkan diri atau pensiun. Adapun untuk menghadapi risiko kecelakaan kerja, Perseroan secara konsisten menjaga keselamatan dan kesehatan kerja, dengan membentuk P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja), yang telah disahkan oleh Depnaker.

B.     Analisis eksternal (LEPESTC)

a.      Legal (hukum)
Walaupun pemerintah telah mengeluarkan peraturannya yang tercantum pada peraturan pemerintah nomor 109 tahun 2012 tentang ketentuan untuk mencantumkan peringatan bahaya merokok bagi kesehatan dengan gambar yang menyeramkan pada sampul rokok, tetapi peraturan tersebut tidak tidak mempengaruhi jumlah penjualan rokok pada tahun 2013 ini. Ini terbukti dari jumlah penjualan bersih yang naik 21 % dari tahun sebelumnya.

b.      Economic (ekonomi)
Kondisi perekonomian Indonesia tahun 2013 saat ini masih jauh dari yang kita harapkan. Perekonomian Indonesia masih belum bisa dikategorikan sebagai perekonomian yang baik dan stabil, hal ini dapat dilihat dari ketidakmerataannya pendapatan yang menjadikan kesenjangan social dimana terjadinya perbedaan antara kawasan mewah yang golongannya menengah keatas dengan kawasan kumuh yang tingkat pereknomian mereka sangat memprihatinkan. Dengan kondisi seperti ini tidak mempengaruhi pendapatan pada perusahaan dengan meningkanya jumlah laba pada tahun 2013.

c.       Ekologi
Cengkeh merupakan bahan baku yang paling utama untuk pembuatan rokok. Pada awalnya perusahaan rokok Indonesia termasuk pt wismilak melakukan impor cengkeh untuk produksi pembuatan rokok. Tetapi pada akhir periode 1960, pemerintah Indonesia mencanangkan swasembada cengkeh untuk mengurangi ketergantungan atas cengkeh impor. Pemerintah juga melakukan mekanisasi industri melalui pemberian pinjaman lunak untuk investasi mesin. Dengan adanya cengkeh di dalam negeri ini, maka wismilak tidak lagi melakukan impor cengkeh dari luar negeri jadi dapat menekan biaya produksi dan akan meningkatkan profit perusahaan.

d.      Social
Dengan adanya program tanggung jawab social (CSR) yang dilakukan oleh pt wismilak ini diharapkan agar masyarakat memiliki asumsi yang baik terhadap perusahaan, dimana diharapkan masyarakat setelah itu mau membeli produk-produk yang telah diproduksi oleh perusahaan. Diantara program kepedulian social (csr) pt. wismilak antara lain : wismilak berbagi (bersama membangun negeri), wismilak peduli olahraga, wismilak peduli olahraga, wismilak peduli olahraga,wismilak peduli social, dan wismilak peduli social.

e.       Teknologi
Penerapan ERP yang notabene merupakan sistem informasi terintegrasi untuk mengkoordinasikan seluruh sumber daya, informasi, dan aktifitas yang diperlukan dalam proses bisnis diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi khususnya pada proses produksi. Strategi efisiensi yang diterapkan tersebut pada gilirannya akan memberikan kontribusi positif bagi kinerja keuangan WIIM di masa mendatang. Dengan adanya efisiensi tersebut maka bisa diharapkan akan menekan biaya produksi dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan perushaan.
f.       Competitif

Di era globalisasi ini, persaingan tidak hanya datang pada perusahaan rokok dalam negeri tetapi juga banyak rokok impor dari luar negeri masuk dalma pasar Indonesia. Tetapi pt wismilak tidak terpengaruh dengan hal itu, dengan adanya bukti peningkatan laba perusahaan untuk tahun 2013 ini.

C.    Analisis visi dan misi

Visi
Berupaya menjadi pelaku industri kelas dunia(menggambarkan masa depan) dengan keunggulan kualitas produksi dan jasa yang dihasilkan dengan pertumbuhan yang berkesinambungan(tujuan inti)  yang diperoleh melalui integritas, kerja sama tim, pengembangan yang berkelanjutan, serta inovasi(nilai inti).

Wismilak meyakini pentingnya kinerja kelas dunia di dalam kompetis industri rokok dan percaya kinerja tersebut terwujud melalui kualitas, baik kualitas produksi maupun kualitas jasa. Adapun kinerja itu sendiri merupakan bagian dari pertumbuhan yang berkesinambungan. Integritas setiap pemangku kepentingan internal menjadi dasar kerja sama tim. Pengembangan yang berkelanjutan, terutama dalam hal teknologi produksi dan manajemen menjadi dasar inovasi. Akhirnya, inovasilah yang menentukan pertumbuhan yang berkesinambungan.
Salah satu keunggulan yang dimiliki adalah Wismilak Premium Cigar Terbuat dari ramuan daun tembakau berkualitas tinggi dari Connecticut dan Jawa yang diproses  berdasarkan standar internasional, Melalui proses penyimpanan yang baik dihasilkan aroma unik yang memberikan kenikmatan tiada tara. Selain itu ada juga beberapa merk yang mengandung kadar tar dan nikotin rendah seperti Galan Kretek Slim dan wismilak kretek slim.


Misi

1.      Bersama meraih sukses melalui kerja sama dengan semua pemangku kepentingan (konsumen, pemegang saham, karyawan, distributor, pemasok, dan masyarakat).(nilai inti :integritas dan kerja sama tim)
2.      Menghasilkan produk dan jasa dengan kualitas terbaik.(nilai inti : pengembangan dan inovasi)
3.      Bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap lingkungan dan komunitas.

Guna mencapai visi pelaku industri kelas dunia, Perseroan tetap mengandalkan nilai perusahaan yang ditetapkan oleh para Pendiri, yaitu “Bersama Meraih Sukses”. Meskipun telah mencapai kemajuan dan lingkungan usaha pun telah berkembang, Wismilak tetap meyakini sukses yang diraih secara bersama sama merupakan landasan pertumbuhan yang berkesinambungan. Dengan berkeyakinan akan produk dan jasa dengan kualitas terbaik akan menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan dan adapun wujud nyata tanggung jawab dan komitmen Perseroan terhadap lingkungan dan komunitas akan membuahkan dukungan dari para pemangku kepentingan terhadap Wismilak. Sebagai bukti nyatanya adalah naiknya tingkat laba pada tahun 2013 ini.

D.    Strategi korporat

Pt wismilak inti makmur merdeka tbk Merupakan suatu perusahaan yang bergarak pada organisasi bisnis tunggal karena beroperasi pada satu industri dengan terkonsentrasi pada produk rokok. Dalam menerapkan strategi korporat di perusahaan wiim ini perusahaan menggunakan strategi pertumbuhan terkonsentrasi. Pada periode pelaporan tahun 2013, Perseroan dan Entitas Anak memusatkan perhatian untuk meningkatkan fasilitas produksi, brand equity dan kualitas produk dengan menerapkan strategi Perseroan yang terdiri atas fokus kepada sector SKM Mild, penyempurnaan kualitas produk, pemasaran dan distribusi, pengembangan sumber daya manusia, peningkatan komunikasi internal dan eksternal serta konsentrasi pada brand yang sudah ada dengan aktivitas above the line. Di samping itu, Wismilak juga melakukan pemantapan produk yang telah ada, serta mempersiapkan peluncuran produk baru. Wismilak juga menjajaki peluang pasar ekspor untuk produk filter, sambil melakukan perluasan cakupan wilayah distribusi. Lebih jauh, guna memantapkan pertumbuhan secara berkesinambungan, Perseroan dan Entitas Anak mengintegrasikan sistem Enterprise Resource Planning (ERP), terutama dalam hal pengolahan data perusahaan.
Pt wismilak memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki eleh pesaingnya antara lain :
1.      Logo Wisimilak merupakan cerminan filosofi perusahaan yang selalu dipegang dalam setiap gerak langkah perusahaan. Filosofi yang tercermin dari logo Wismilak antaralain keberhasilan, keberlangsungan, pengetahuan tinggi, serta reward and punishment.
2.      Wismilak Special merupakan Rokok kretek tanpa filter yang menggunakan tembakau grade A dengan campuran cengkeh dan saus yang menjamin kenikmatan merokok. Tersedia dalam bungkus keras dan lunak masing-masing 12 rokok per bungkus.
3.      Wismilak Galan Kretek Khusus terbuat dari campuran tembakau dan cengkeh pilihan untuk memperoleh keharuman alami dan gurih.
4.      Wismilak Kretek Slim Terbuat dari tembakau dan cengkeh pilihan yang berkualitas tinggi dengan kadar tar dan nikotin yang rendah.
5.      Cokelat, nanas, plum, strawberry, kayu manis, cengkeh, rum, bahkan gula merupakan beberapa jenis dari sekian banyak bahan yang dapat digunakan untuk saus Kretek. Kombinasi dan proporsi dari bahan-bahan inilah yang membuat citarasa satu jenis Kretek berbeda dibanding yang lainnya. Resep saus ini pun menjadi salah satu rahasia dagang yang paling dijaga ketat oleh pembuat Kretek.
6.      Diplomat Mild merupakan perwujudan keunggulan dari Wismilak Premium Kretek. Sebuah puncak dari pengalaman bertahun-tahun didorong oleh teknologi, keahlian, dan semangat untuk mencapai keunggulan.
7.      Galan Kretek Slim: Kadar tar dan nikotinnya rendah tapi tetap memiliki rasa dan keharuman yang khas. Terbuat dari tembakau dan cengkeh pilihan berkualitas tinggi






E.     Implementasi strategi

Ilustrasi Pola Pertumbuhan Perusahaan
Pt. Wismilak Inti Makmur Tbk.

Tahun
Pertumbuhan
1963

Cikal bakal Wismilak, yaitu PT Gelora Djaja (disingkat Gelora Djaja), didirikan oleh Lie Koen Lie dan Oei Bian Hok di Petemon, Surabaya, sebagai produsen Sigaret Kretek Tangan (SKT).
1979
PT Putri Gelora Djaja didirikan di Surabaya untuk mengembangkan usaha percetakan.
1983
PT Gawih Jaya (Gawih) didirikan di Surabaya untuk mengembangkan industri rokok.
1987
Gelora Djaja berekspansi dengan mengembangkan operasi di Buntaran, Surabaya.
1988
Awal produksi Sigaret Kretek Mesin (SKM) bagi Gelora Djaja.
1994
PT Wismilak Inti Makmur didirikan di Surabaya sebagai perusahaan induk; PT Galan Gelora Djaja didirikan di Surabaya untuk mengembangkan industri rokok.
1995
Gawih mendirikan divisi logistic
2000
Awal produksi SKT jenis slim
 2002
Fasilitas Bojonegoro, Jawa Timur untuk produksi SKT mulai beroperasi.
2004
Wismilak menerima sertifikasi AMDAL
2005
Peluncuran SKM jenis mild
2006
Wismilak memperoleh sertifikat ISO 17025 untuk laboratoriumnya
2008.
Wismilak memulai konstruksi fasilitas pabrik modern di Buntaran
2010
Peluncuran Galan Mild; Gawih mendirikan divisi Field Marketing
2012
Wismilak go public, didahului divestasi PT Putri Gelora Djaja.
2013
Wismilak menerapkan sistem ERP dengan SAP

Dari table diatas dapat diambil kesimpulan bahwa :
1.      Struktur sederhana
Pada tahap ini terjadi pada tahun 1963 dimana perusahaan pertama kali didirikan oleh Lie Koen Lie dan Oei Bian Hok di Petemon, Surabaya, sebagai perusahaan rumahan dengan produksi yang masih tradisional yaitu dngan produsen Sigaret Kretek Tangan (SKT). Pada awal produksinya pt wismilak mengeluarkan dua produk yaitu galan kretek dan wismilak kretek. Pada awal produksinya pt wiim hanya memiliki sekitar 10 orang karyawan dalam sebuah produksi rumahan. 
2.      Struktur devisional
Pada tahap ini terjadi dari tahun 1979 dengan mendirikan anak perusahaan di Surabaya yaitu pt gelora djaja sampai dengan tahun 2013. Saat ini perusahaan telah memiliki18 kantor cabang, empat stock point, dan 26 agen yang tersebar diseliruh pulau besar di Indonesia. Dengan perjalanannya selama lebih dari 50 tahun, wismilak terus mengembangkan teknologi, sumber daya manusia dan upaya pemasarannya guna mempertahankan posisinya sebagai industry terkemuka.  




















Struktur Organisasi
Pt. Wismilak Inti Makmur Tbk.


President Director
Direktur Utama
Ronald Walla
 
Director of Finance
Direktur Keuangan
Lucas Firman Djajanto
 
Director of Operations
Direktur Operasional
Trisnawati Trisnajuwana
 
Technical Director
Direktur Teknik
Krisna Tanimhardja
 
Director of
Business Development
Direktur Business
Development
Sugito Winarko
 
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Edy Sugito
 
Commissioner
Komisaris
Indahtati Widjajadi
 
President Commissioner
Presiden Komisaris
Willy Walla
 
Financial Controller
 
Business Unit Manager
 
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       



















F.     Analisis Rasio Keuangan

a.      Rasio likuiditas
rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek.
Rasio Lancar             = Aktiva Lancar/Utang Lancar
                                    = 993.885.657.065/409.006.110.315
                                    = 2,43
Rasio lancar merupakan perbandingan jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar, gunanya untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar hutang lancarnya. Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa setiap 1 hutang lancar dapat dijamin dengan Rp 2,43 aktiva lancar

Rasio Quick               = [Aktiva Lancar – Persediaan]/Utang Lancar
                                     = [993.885.657.065 - 693.067.236.229] / 409.006.110.315
                                     = 0, 735

Rasio quick  adalah membandingkan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan kewajiban lancar. Dari hasil di atas diketahui bahwa kemampuan perusaaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva perusahaan adalah setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 0,735 aktiva lancar yang likuid atau dalam bentuk uang bukan persediaan barang dagangan.

b.      Rasio aktivitas
rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menggunakan asetnya dengan efisien.

Rata-rata Umur Piutang       = Piutang/[Penjualan/365]
                                                 = 59295144406/[1.588.022.200.150/365]
                                                 = 59295144406/4350745753,84
                                                 =13,629
Perputaran Persediaan          = Harga Pokok Penjualan /Persediaan
                                                 = 1.118.437.306.390/693.067.236.229
                                                 = 1,164
Perputaran Aktiva Tetap     = Penjualan/Total Aktiva Tetap
                                                 = 1.588.022.200.150/235.125.603.816
                                                 = 6,754
Perputaran Total Aktiva      = Penjualan/Total Aktiva
                                                 = 1.588.022.200.150/1.229.011.260.881
                                                 = 1,292

c.       Rasio utang/leverage
rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi total kewajibannya.

Total Utang terhadap Total Aset (Aktiva)  = Total Utang/Total Aktiva
                                                                         = 447.651.956.356/1.229.011.260.881
                                                                         =0,364
Times Interest Earned (TIE)                                    = Laba Sebelum Pajak dan Bunga (EBIT)/Bunga
                                                                         = 160777193209/14.342.096.369
                                                                         = 11,21

d.      Rasio keuntungan/profitabilitas
rasio yang mengukur kemampuan perusahan menghasilkan profitabilitas.

Profit Margin                        = Laba Bersih / Penjualan
                                     = 132.378.983.720/ 1.588.022.200.150
                                     = 0,083
Return On Asset        = Laba Bersih / Total Aktiva
                                     =132.378.983.720/1.229.011.260.881
                                     = 0,108
Return On Equity     = Laba Bersih / total ekuitas
                                     =132.378.983.720/781.359.304.525

                                     = 0,169

Tidak ada komentar:

Posting Komentar